Latar belakang: Fraktur adalah gangguan komplet atau tidak komplet terhadap
kontinuitas struktur tulang, dan didefinisikan menurut jenis dan keluasannya. Fraktur
dapat disebabkan oleh benturan langsung, tekanan, gerakan memutar tiba-tiba, atau
bahkan kontraksi otot yang ekstrem. Fraktur dapat menyebabkan syok, sindrom
emboli lemak, dan sindrom kompartemen. Sindrom kompartemen akut dapat
menyebabkan nyeri yang dalam, berdenyut, dan tidak mereda yang tidak dikendalikan
oleh opioid. Teknik relaksasi napas dalam merupakan salah satu metode manajemen
nyeri non farmakologi dalam strategi penanganan nyeri. Teknik relaksasi napas dalam
dapat membuat pasien merasa nyaman, rileks, dapat mengurangi intensitas nyeri, serta
dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigen dalam darah. Tujuan:
Studi literatur ini bertujuan untuk memperoleh gambaran penerapan teknik relaksasi
napas dalam pada pasien dengan gangguan rasa nyaman: nyeri post operasi fraktur.
Metode: Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan literatur review. Pencarian
data dalam literature review ini menggunakan database google scholar dalam rentang
tahun 2011-2021. Hasil: Analisis dari sumber-sumber literatur yang digunakan
menunjukan faktor yang mempengaruhi nyeri pada pasien post operasi fraktur yaitu
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Dan menunjukan bahwa
terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri
pada pasien post operasi fraktur. Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi nyeri yaitu
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Terdapat pengaruh terapi
relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur.
Kata Kunci: Teknik relaksasi nafas dalam, intensitas nyeri, post operasi fraktur
Ketersediaan
TA-00281
Tersedia
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
TA-00281
Penerbit
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III :
Bekasi.,
2021